Kamis, 18 Oktober 2012

Ini Itu~

Ingin lihat tatto yang didekasikan untuk The Rev..?? klik disini

The Reverend Biografi

Nama Asli: James Owen Sullivan
Nama Panggung: The Reverend Tholomew Plague
Tanggal Lahir: 12 Februari 1981
Tanggal Meninggal: 28 Desember 2009
Pendidikan: Dia ditendang keluar dari sekolah Katolik di kelas tiga, dan keluar dari sekolah tinggi pada tahun 2001.



Biografi


Pada usia 3 tahun, the Rev telah memiliki drum kit-nya sendiri, the Rev bersekolah di sebuah sekolah Katolik sang Vokalis, “M. Shadows”, tapi dikeluarkan dari sekolah pada kelas tiga, The Rev menghabiskan banyak waktu sebagai remaja yang tinggal di tempat cuci otomatis atau laundry dan rekaman pertama nya bersama Avenged Sevenfold dirilis pada usia 18 tahun, ia memiliki proyek sampingan dengan “Pinkly Smooth” bersama gitaris Avenged Sevenfold Synyster Gates, dan bagian dari band punk surfing Ballistico. Dia juga bermain piano di band pada lagu "Warmness On The Soul "

Dia juga sebelumnya sempat menjadi drummer di band “third wave ska” , bersama-sama dengan bassist terdahulu Avenged Sevenfold Justin Meacham bbistĂ„.

 Pada DVD baru Avenged Sevenfold, sambil membahas bagaimana setiap anggota mendapat nama panggung mereka, The Rev telah menemukan nama panggung nya “The Reverend Tholomew Plague “ Keputusan itu diambil secara acak karena tidak ada alasan khusus, the Rev adalah orang pertama di Avenged Sevenfold yang menemukana nama panggungnya sendiri.

Band favorit the Rev diantaranya adalah “Rancid The transplantasi”, dan the Rev mengutip orang yang menjadi influences-nya diantaranya Vinnie Paul dari Pantera, Dave Lombardo dan Paul Bostaph dari Slayer, dan Mike Portnoy dari Dream Theater Karir Highlights
Latar belakang musik: The Rev telah bermain drum seluruh hidupnya. Dia mulai bermain double bass sebelum ia bahkan masuk sekolah menengah. Dia selalu menjadi jenius musik, seperti yang ditampilkan di awal hari dengan band Pinkly Smooth.

Di Pinkly Smooth the Rev bermain di vocal sekaligus Piano sementara di band Avenged Sevenfold bermain pada Drum sekaligus vokalis back-up seperti untuk Scream-nya di lagu Eternal Rest, pada lagu Critical Acclaim kita dapat mendengar vokal the Rev baik menyanyi maupun scream-nya, ia juga ikut bernyanyi dalam banyak lagu yang berbeda dari Avenged Sevenfold, terutama di bagian lagu yang terdapat scream-nya.


Pengaruh musik: Vinne Paulus dari Pantera, Dave Lombardo dan Paul Bostaph dari Slayer, Mike Portnoy dari Dream Theater, dan Oingo Boingo.


 Fakta lainnya:

* Oktober 2006: subjek dari fitur halaman 10 artikel dalam majalah Modern Drummer.
* November 2007: tampil di sampul DRUM! majalah.
* July 2008: runner-up di Best Drummer of the Year dan Best Live Performer dalam DRUM! majalah Drummies 2008.


 * Meskipun dia yang paling sering kali mabuk dari seluruh personil, The Rev adalah seseorang yang  jenius dalam bermusik, dan penulis dan komposer yang hebat.
 * The Rev menulis "Almost Easy", "A Little Piece of Heaven", dan "Afterlife" dan "Brompton Cocktail". Ia juga menulis bagian untuk "Critical Acclaim" dan "Lost". Dia juga back-up vokal pada "A Little Piece of Heaven", "Afterlife", "Crossroads", "Critical Acclaim", dan menjadi sampul Iron Maiden's "Flash dari Blade".
 * The Rev telah meminta Steve Bartek dan Marc Mann dari Boingo Oingo datang dan menyusun dan langsung orkestra untuk bermain di atas karya, "A Little Piece of Heaven".
* Nama panggilan The Rev di Pinkly Smooth adalah Kepala Tikus.

Instrumen bermain: Drum, Piano, Guitar, Lead dan Backing Vocals, Bass Guitar, Bass Triple

Gear yang dipilih:

* DW Drums
* 2 DW Drum Pedals 9.000 Base
* Zildjian atau Sabian Cymbals
* Pro Mark drumsticks
* Evans Drum Heads 

INI DIA SENJATA THE REV SAAT MANGGUNG


                                                                              Drum set The Rev


                                                              DW Drum merk yang mensonsori The Rev


               Ini DrumSet yang diperkirakan mencapai harga IDR. 100 juta, hanya untuk drumnya saja,tidak termasuk aksesorisnya, WOW AMAZING..


DAN BERIKUT INI ADALAH FOTO PADA PEMAKAMANNYA.


                   



Sangat sedih tentunya jika IDOLA kita telah tiada~

Perbedaan Heroes of Newerth dan WARCRAFT DoTA

Game HON dan DoTA

Saya merupakan salah satu penggemar game-game strategi baik di PC maupun di Play Station. Berikut ini adalah game PC yang belakangan ini sering di gemari oleh para penggemar game strategi. Disini ada 2 buh game terkenal yaitu DoTA (Defence of The Acencients) yang merupakan buatan dari perusahaan Blizzard dan HON (Heroes Of Newerth) yang merupakan buatan dari perusahaan S2.

Kedua game tersebut ber genre sama, selain itu juga memiliki tipe cara permainan, tokoh-tokoh dan juga latar yang hampir sama. Tetapi ada beberapa perbedaan pada kedua game tersebut.

Pada game HON :



Sistem Orb Effect, sebagai contoh Magina(Magebane) bisa menggunakan item2 dengan orb effect seperti Sange Yasha(Frostburn) maupun Maelstorm (ThunderClaw).

Anda dapat menjual item dengan harga 100% anda membeli jika anda salah membeli item, dengan syarat anda langsung menjualnya dalam waktu yang berdekatan pada saat anda membeli item.

Anda bisa melakukan pause game dengan sistem voting, seluruh anggota team anda harus setuju untuk pause.

Musuh bisa melakukan unpause setelah beberapa saat (klo ga salah 1 menit)

Roshan(Kongor) bisa diserang dari luar area roshan (bisa ditembak dari atas)

Manta style(Geometer's Bane) tidak memberikan efek invulnerable, sehingga tidak dapat digunakan untuk menghindari magic/serangan. Efek debuff tetap ada.

Pulling creep pada HoN sedikit berbeda dengan DotA, sebagai contoh jika di dota pulling creep ke centaur, centaur akan melakukan stun dan memukul beberapa kali setelah itu akan mundur ke camp, sedangkan di HoN centaur akan tetap memukul creep itu sampai beberapa detik (lebih lama), dengan arti kesuksesan pulling creep lebih tinggi di HoN.

Anda bisa reconnect setelah DC (Disconnect).

AFK(Away From Keyboard) 5 menit = di kick dari game.

Pada Game DoTA :






Sistem ORB effect hanya bisa di pilih satu saja, jika pemain menggunakan lebih dari 1 maka akan terjadi gagalnya efek atau tidak ber efek sama sekali.

Pada sistem jual beli barang di DoTA tidak seperti di HON, jika di game DoTA barang yang telah dibeli tidak dapat dijual kembali dengan 100% harga beli meskipun lewat dari 1 detik. Resep barang yang telah di beli bisa di jual dengan harga 70% dari harga beli.

Pada game DoTA jika terjadi gagal koneksi maka pemain terpaksa harus meninggalkan game tanpa dapat melkukan rekoneksi lagi kedalam game.

Manta style pada DoTA dapat menghilangkan debuff efek pada pemain dan juga mengubah nya menjadi 3 buah tokoh.

Berapapun lamanya anda melakukan AFK (Away From Keyboard) atau idle di game DoTA tidak akan pernah di keluarkan otomatis dari game.



Berikut dia atas adalah beberapa perbedaan dasar yang saya ketahui dari HON dan DoTA.